KonsepKarya Seni Rupa Murni Nusantara Dan Mancanegara. // Posted by :Hhhhh // On :Kamis, 11 Desember 2014. Konsep karya seni rupa murni nusantara dan mancanegara. Karya seni rupa murni sering disebut seni bebas ( Free art ). Artinya pencipta bebas mengekspresikan isi hati atau ide dan salah satunya adalah lukisan. MAKALAH“ALIRAN SENI RUPA” Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas ujian sekolah Seni Budaya Guru : Siti Semua aliran itu dituangkan dalam suatu karya seni rupa murni. Aliran-aliran itu memiliki sejarah yang panjang yang dibangun oleh para tokoh baik dari mancanegara maupun dari dalam negeri. Padaaliran Barok dan Rokoko sama-sama menggunakan ornamentik (hiasan musik). Tetapi pada aliran Barok memakai ornamentik yang diserahkan pada improvisasi spontan oleh pemain. Sedangkan pada Rokoko semua ornamentik dicatat. seni rupa murni nusantara dan mancanegara. 1.Monalisa Lukisan Monalisa yang juga dikenal sebagai La Gioconda d Vay Tiền Nhanh. Neo-Klasisisme Paham dalam seni lukis yang mengangkat kembali karya seni zaman Yunani dan Romawi klasik. Tokohnya adalah Jaques – Louis David dari Prancis. Karya-karyanya antara lain Oath of Horatil dan The Death of Socrates. Ciri-ciri aliran neo-klasisisme Bertema cerita lingkungan istana yang cenderung dilebih-lebihkan. Bergaya naturalis baik bentuk, anatomi dan proporsinya. Tampilan bentuk yang simetris, seimbang dan harmonis. Pewarnaan terang, selaras, serasi dan seimbang. Tampak ada kesan ruang dan perspektif. Terikat dengan aturan nilai-nilai intelektual akademis. Romantisme Aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung kisah kehidupan manusia atau binatang. Romantisme menentang paham neo-klasik karena tidak sesuai dengan keadaan perang saat itu. Aliran ini menganggap aliran neo-klasik terkesan tenang, kaku dan membual. Ciri-ciri aliran romantisme Terkandung cerita yang dahsyat dan cenderung emosional. Temanya fantastis, mengenal kepahlawanan purba. Menggunakan warna kontras. Adanya kesan gerak dan dinamis. Lebih menyentuh perasaan. Penonjolan perilaku dan karakter manusia secara berlebihan. Pelukis mancanegara yang menganut paham ini antara lain Theodore Gericauld, Eugene Delacroix Prancis, dan Joseph Turner Inggris. Sedangkan pelukis-pelukis nusantara yang bergaya romantisme adalah Raden Saleh Syarif Bustaman, pelukis dan perintis seni lukis modern Indonesia. Karya-karyanya banyak dipengaruhi gaya Delacroix. Naturalisme Aliran yang melukiskan keadaan alam yang sebenarnya seperti pemandangan alam yang indah. Ciri-ciri aliran naturalisme Tidak ada batasan garis benda, bentuk terjadi oleh terang gelap karena penyinaran. Sudah menggunakan perspektif dan proporsi terutama dalam melukis model manusia dan binatang. Pewarnaan sesuai dengan warna alam. Pelukis mancanegara yang mempelopori gaya ini adalah Theodora Rousseu, Julis Dupre, Charles Prancois Daubighy, Claude, Constable, Jean B. Camillet, Thomas Gainsborough dan John Constable. Sedangkan pelukis nusantara yang bergaya ini adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, Wakidi, Prigadi, S. Sudjojono, Wahdi Sumanta dan Rustamaji. Realisme Aliran yang melukis keadaan sesuai dengan kenyataan. Pencetus aliran ini adalah Gustave Coubert. Objek realis selalu menampilkan figur-figur rakyat biasa dalam lukisannya. Seniman yang mendalami aliran ini lebih sensitif dan peduli terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. beberapa seniman realisme mancanegara adalah Honored Daumier, Jean-Franscois Millet, Fransisco de Goya dan Gustave Coubert. Seniman realisme nusantara adalah Trubus, Dullah dan Dede Eri Supria. Impresionisme Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan ketika objek tersebut dilukis. Dalam proses melukis, aliran ini mengutamakan pantulan cahaya pada objek. Cahaya yang terpancar dari objeklah yang dituangkan ke dalam lukisan. Tokoh-tokoh mancanegara dalam aliran ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, Auguste Renoire dan Sisley S. Sudjojono termasuk pelukis nusantara beraliran ini. Post-Impresionisme dan Pointilisme Aliran ini dipengaruhi adanya penemuan teori warna spektrum warna oleh Issac Newton. Temuan tersebut megilhami Paul Signag dan Camille Pissaro melukis menggunakan titik-titik warna yang saling berdekatan yang akan menghasilkan warna baru. Beberapa tokoh dalam aliran ini adalah George Seurat dengan lukisan titik-titiknya pointilisme, Vincent van Gogh dengan teknik garis warna yang pendek-pendek dan Paul Cezanne dengan objek-objek tiga dimensi yang dilukis menjadi bidang-bidang. Ekspresionisme Aliran yang mengutamakan pencurahan emosi pelukisnya, sehingga aspek warna, bentuk dan ruang sesuai dengan perasaan sang pelukis seperti perasaan sedih, marah dan rasa takut. Ciri khas aliran ini adalah ekspresi warna dan goresan garis yang kuat. Tujuan aliran ini adalah mengungkapkan emosi hasil pengolahan-pengolahan panca indera dan jiwa ke dalam karya lukisan. Beberapa seniman mancanegara yang menganut aliran ini adalah Vicent van Gogh bapak ekspresionisme, Paul Gauguin, Emil Nolde, Karl Schmidt, Mondesohn, Leo Getsel, Sluyters, Henry Jonas, Franz Marc, Edvard Munch, dan Munter. Di Indonesia, tokoh-tokohnya adalah Affandi, Hendra Gunawan, Djoko Pekik dan Popo Iskandar. Fauvisme Aliran yang sejalan dengan ekspresionisme yang ditandai dengan warna-warna kontras dan lukisannya cenderung bersifat agresif, dengan sapuan warna ekspresif mencolok mata, tidak natural dan sapuan kuasnya kasar. Dasar aliran ini adalah kecintaan dalam membuat suatu karya lukis. Seniman yang beraliran ini akan melukis apa saja yang mereka sukai, memberi warna kesukaannya dan ada yang memberi garis pada karyanya. Fauvisme merupakan dasar seni abstrak yang meuncul di kemudian hari. Seniman yang mengikuti aliran inia dalah Henri Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminck, Valtat, Friesz, Van Dongen dan Rousult. Kubisme Aliran yang melukiskan objek yang berada di alam berdasarkan bentuk geometris. Aliran ini dipelopori oleh Pablo Picasso Spanyol dan George Braque Prancis. Aliran ini sangat memengaruhi pelukis-pelukis Indonesia, seperti But Mochtar, Fajar Sidik, Srihadi Sudarsono, Ida Hajar dan Mochtar Apin. Surealisme Aliran yang melukiskan tentang alam mimpi dan khayalan. Karya yang ditampilkan merupakan hasil perpaduan dunia nyata dengan dunia maya. Aliran ini melahirkan karya yang bersifat fantasi. Tema yang diangkat adalah manusia, binatang dan alam yang dilukis secara aneh. Tokoh aliran ini dari mancanegara, antara lain Salvador Dali, Max Ernst, Odilon Redon, Marc Cagall, Andre Masson, dan Joan Miro. Seniman Indonesia yang menganut aliran inia dalah Ivan Sugito, Gusti Putu Saderi dan Abdul Rahman. Futurisme Aliran yang melukiskan aspek gerak dan kecepatan menjadi konsep dasar, misalnya pengulangan bentuk dengan warna yang terkontrol baik dan rapi sehingga terkesan gerakannya maju. Tema yang diangkat seperti kerusuhan, peperangan dan pesta. Tokoh-tokohnya antara lain Umberto Boccioni, Carlo Carram Filippo Tommaso Marinetti, Luigi Russolo, Giacomo Balla dan Gino Severini. Ekspresionisme Abstrak Aliran yang berakar pada aliran abstrak. Lukisan abstrak karya Wassily Kandinsky merupakan salah satu unsur yang memengaruhi lairan ini, dengan munculnya bentuk-bentuk yang murni dan tidak terdapat di alam. Tokoh-tokoh aliran ini adalah Mark Ruthko, Willem de Kooning dan Jakson Pollock. Konstruktivisme Aliran yang berbentuk tiga dimensi yang abstrak dengan teknik mengkonstruksi bahan-bahan modern berbentuk geometris. Tokoh-tokoh aliran ini Naum Gabo, Alexander Rochdenko dan Vlander Tatlin. Dadaisme Aliran seni yang seolah-olah menampakkan diri sebagai gerakan anti seni. Aliran ini muncul karena kekecewaan para seniman atas meletusnya Perang Dunia I. Ciri-ciri aliran ini antara lain cenderung mencerminkan kekerasan, kekasaran, serba aneh dan sering memutarbalikkan kenyataan. Contohnya adalah peniruan lukisanMona Lisa yang dibubuhi kumis karya Marcel Duchamp. Tokoh-tokoh aliran inia dalah Marcel Duchamp, Tristan Tzara, Hans Arp, Paul Klee, Max Ernst, Marcel janco, Francis Picabia dan Kurt Schwitters. Pop Art Singkatan dari Popular Art, sering disebut sebagai seni pop atau seni untuk masa kini. Aliran ini merupakan reaksi terhadap lingkungan seni, sosial dan kebudayaan pada tahun 1950-an. Seniman yang berkarya tidak terikat oleh aturan-aturan atau paham yang telah ada sebelumnya. Mereka cenderung menghadapi situasi zamannya. Media yang digunakan adalah memanfaatkan barang bekas, seperti kaleng bekas minuman yang dijadikan objek lukisan, gambar iklan di koran, potret orang terkenal, dll. Bentuk karya pop-art antara lain berupa karya cetak, lukisan, kolase, patung, dll. Tokoh-tokoh aliran ini yang terkenal antara lain Jasper Johns, Roy Lichtenstein, Tom Wasselman, Claes Odenburg, Richard Hamilton dan Andy Warhol. Op Art Optik Art Sebuah aliran yang muncul pertama kali di New York pada 1960. Unsur yang dipakai adalah bentuk geometris yang diulang-ulang atau garis yang diatur rapi dan terperinci sehingga memberi kesan seperti teka-teki garis yang menarik pandangan dari satu sudut ke sudut lain. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain Victor Vasarely, Yaacov Agam, Richard Anuszkiewiez, Bridget Riley dan Yulian Stanczak. Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara Ragam Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara o Seni Lukis Sni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya nusantara. Sedangkan mancanegara menjadi pembanding seni budaya Indonesia Seni Lukis Nusantara Seni Lukis Mancaneagar o Seni Patung berdimensi tiga Patung Nusantara Patung Mancanegara o Seni Grafis berdimensi dua Seni grafis sama dengan seni lukis namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dibuat dengan teknik aquarel, plakat. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi,cetak dalam, cetak saring, dan cetak cahaya photography Seni Grafis Nusantara Gaya Seni Rupa Murni Nusantara dan Mancanegara o Tradisional Gaya ini juga terbagi menjadi 2 yaitu  Primitif  Klasik topeng afrika bergaya primitif lukisan pada guci yunani bergaya klasik o Modern Secara umum, gaya modernisasi gaya seni rupa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu Representatif, Deformatif, dan Nonrepresentatif Abstraksionisme  Representatif Gaya seni rupa ini menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam. Gaya seni rupa yang tergolong representatif adalah – Romantisme Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarnya mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Contoh berburu harimau karya raden saleh the third of may 1808 karya Francisco Goya – Naturalisme Naturalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarnya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Contoh Ombak Laut karya Basuki Abdulloh Haywain karya John Constable – Realisme Realisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarnya sesuai dengan kenyataan hidup. Contoh karya Wardoyo the anaomy lesson of Dr. Tulp  Deformatif Gaya seni rupa ini menggambarkan keadaan alam yang diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru namun masih menyerupai bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif adalah – Surealisme Surealisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan. Contoh lukisan bergaya surealisme karya ivan sagito – Impressionisme Impressionisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Contoh lukisan gaya impresionis karya S. Sudjojono – Ekspresionisme Impressionisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya yang spontan pada saat melihat objek. Contoh Starry night karya vincent van gogh – Kubisme Kubisme adalah gaya/aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang persegi empat ataubentuk dasarnya kubus. Contoh The bottle of wine karya Pablo picasso  Nonrepresentatif Abstraksionisme Kata nonrepresentatif atau abstrak mengandung pengertian suatu bentuk yang sukar dikenali. Gaya seni rupa yang tergolong abstrak ini ada yang abstrak ekspresionis dan abstrak murni. Contoh lukisan bergaya abstrak karya Fajar Sidik o Postmodern Postmodern atau disingkat posmo adalah gaya seni pasca atau sesudah modern. Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia seni rupa pun ikut mengalami perkembangan gaya. Maka seni rupa posmo memiliki ciri perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamnetal. Gaya posmo lebih bebas cnderung tidak memiliki aturan tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan merupakan tema yang cukup dominan unutk karya-karya posmo. Contonya pada patung bergaya posmo Maman 1999 karya louise bourgeois

aliran seni rupa murni mancanegara